Pengalengan Sayur Lilin Makanan Tradisional Maluku Utara Untuk Memperpanjang Masa Simpan

Authors

  • Hamidin Rasulu Universitas Khairun
  • Angela Wulansari Universitas Khairun
  • Johan Fahri Universitas Khairun

DOI:

https://doi.org/10.59025/js.v1i3.49

Keywords:

makanan tradisional, masa simpan, pengalengan, sayur lilin

Abstract

Sayur lilin merupakan salah satu makanan tradisional Maluku Utara yang terbuat dari sayur lilin (Saccharum edule) yang diberi kuah santan. Sayur lilin memiliki masa simpan yang pendek sehingga UMKM Asaompu Production yang memproduksi sayur lilin kesulitan untuk memasarkan sayur lilin secara luas. Teknologi pengalengan merupakan teknologi pengawetan dan pengemasan yang efektif untuk memperpanjang masa simpan produk pangan. Pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilakukan untuk mengembangkan sayur lilin dalam kemasan kaleng. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 4 kegiatan, yaitu penyuluhan tentang teknik pengalengan, penyuluhan tentang higiene sanitasi penyelenggaraan makanan, workshop penentuan standar resep sayur lilin, dan workshop pengalengan sayur lilin. Kegiatan PKM berlangsung dengan lancar dan peserta PKM aktif mengikuti seluruh rangkaian kegiatan. Peserta merasa terbantu, senang, dan tertarik untuk menggunakan teknologi pengalengan dalam pengembangan produk makanan tradisional. Kegiatan PKM ini penting dilaksanakan dalam rangka pengembangan produk makanan tradisional Maluku Utara. Lewat PKM ini Universitas Khairun dapat melakukan transfer ilmu tentang teknologi pengawetan makanan yang efektif dan menghasilkan produk sayur lilin dalam kaleng yang belum pernah dibuat sebelumnya

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biographies

  • Hamidin Rasulu, Universitas Khairun

    Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture

  • Angela Wulansari, Universitas Khairun

    Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agriculture

  • Johan Fahri, Universitas Khairun

    Department of Management, Faculty of Economics and Business

References

Pentury, M.M., Koleangan, H.S.J., Runtuwene, M.R.J. (2017). Kandungan nilai gizi pada sayur lilin (Saccharum edule Hasskarl) makanan khas di Halmahera Utara, Maluku Utara sebelum dan sesudah pengolahan. Pharmacon, 6(4), 2302-2493.

Susanti, S., Purnomo, D., Gunawan, W., Sari, D. (2018). Komunikasi pemasaran produk komoditas local berbasis komunitas melalui penggunaan media (Studi kasus FruitsUp, UMKM di Jatinangor). Sosiohumaniora, 20(3), 277-281.

Nurhikmat, A., Suratmo, B., Bintoro, N., Suharwadji, S. (2016). Pengaruh suhu dan waktu sterilisasi terhadap nilai F dan kondisi fisik kaleng kemasan pada pengalengan gudeg. Agritech, 36(1), 71-78.

Kautsar, S., Suryaningsih, W., Bakri, A., Hariono, B., Briliantina, A., Wijaya, R. (2022). Sistem monitoring berbasis desktop untuk perangkat mini exhausting pada proses pengalengan ikan. Jurnal Teknologi Informasi dan Multimedia, 4(1), 47-53.

Rasulu, H., Wulansari, A., Albaar, N. (2021). Pengalengan Makanan Tradisional Sambal Roa Pada Umkm Kota Ternate Yang Terdampak Pandemi Covid-19. Prosiding Seminar Nasional Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan, 812-819.

Wijayanti, F.W., Fara, S.B. (2021). Analisis komposisi gizi lima varietas sayur lilin yang tumbuh di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Agrologia, 10(1), 39-44.

Hutasoit, T.P. (2018). Tingkat hygiene penjamah makanan di Pelabuhan Kelas I Medan dan faktor yang mempengaruhi. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(3), 141-147.

Downloads

Published

17-11-2022

Issue

Section

Articles

How to Cite

[1]
“Pengalengan Sayur Lilin Makanan Tradisional Maluku Utara Untuk Memperpanjang Masa Simpan”, J. Masy. Madani Indones., vol. 1, no. 3, pp. 227–233, Nov. 2022, doi: 10.59025/js.v1i3.49.